Pengertian vertigo adalah sensasi gerakan atau rasa gerak dari
tubuh atau lingkungan sekitarnya, dapat disertai gejala lain, terutama
dari jaringan otonomik akibat gangguan alat keseimbangan tubuh. Vertigo
(sering juga disebut pusing
berputar, atau pusing tujuh keliling) adalah kondisi di mana seseorang
merasa pusing disertai berputar atau lingkungan terasa berputar walaupun
badan orang tersebut sedang tidak bergerak.
Kelainan ini terjadi karena gangguan keseimbangan baik sentral atau perifer, kelainan pada telinga sering menyebabkan vertigo. Untuk menentukan kelainan yang menyebabkan vertigo, dokter THT-KL biasanya akan melakukan pemeriksaan ENG (elektronistagmografi).
Gejalah : Penderita merasa seolah-olah dirinya bergerak atau berputar; atau
penderita merasakan seolah-olah benda di sekitarnya bergerak atau
berputar.
Penyebab dan diagnosis : Vertigo patogologis bisa bermacam-macam jenis. Ada yang sementara
atau persisten, fungsional atau struktural penurunan nilai vestibular
atau nilai visual, atau sistem proprioseptif sistem atau dari pusat
integratif mealui suatu mekanisme juga menyebabkan "ketidakcocokan".
Dengan kata lain banyak hal yang harus dipertimbangkan sebelum
menentukan diagnosis vertigo.Evaluasi vertigo memiliki dua tujuan
mendasar yakni: menentukan lokalisasi sumber asalnya dan menentukan
etiologinya/penyebabnya.
Sebelum memulai pengobatan, harus ditentukan sifat dan penyebab dari
vertigo. Gerakan mata yang abnormal menunjukkan adanya kelainan fungsi
di telinga bagian dalam atau saraf yang menghubungkannya dengan otak. Nistagmus
adalah gerakan mata yang cepat dari kiri ke kanan atau dari atas ke
bawah. Arah dari gerakan tersebut bisa membantu dalam menegakkan
diagnosa. Nistagmus bisa dirangsang dengan menggerakkan kepala penderita
secara tiba-tiba atau dengan meneteskan air dingin ke dalam telinga.
Untuk menguji keseimbangan, penderita diminta berdiri dan kemudian
berjalan dalam satu garis lurus, awalnya dengan mata terbuka, kemudian
dengan mata tertutup.Tes pendengaran seringkali bisa menentukan adanya
kelainan telinga yang memengaruhi keseimbangan dan
pendengaran.Pemeriksaan lainnya adalah CT scan atau MRI kepala, yang bisa menunjukkan kelainan tulang atau tumor yang menekan saraf. Jika diduga suatu infeksi, bisa diambil contoh cairan dari telinga atau sinus atau dari tulang belakang. Jika diduga terdapat penurunan aliran darah ke otak, maka dilakukan pemeriksaan angiogram, untuk melihat adanya sumbatan pada pembuluh darah yang menuju ke otak. adapun beberapa jenis vertigo, seperti
1. Vertigo vestibuler
Memiliki karakteristik: lesi di bagian perifer dari apparatus vestibuler seperti: organ vestibuler atau saraf vestibulokoklear.
Pasien merasa lingkungan sekitarnya berputar (oscillopsia),rasanya naik
turun seperti berada di atas kapal. Vertigo vestibuler seringkali
diikuti dengan gejala otonom seperti nausea dan muntah serta nistagmus.
Lesi vestibuler juga ada yang di bagian sentral contohnya lesi pada
nukleus vestibuler di batang otak. Lesi sentral vestibuler juga bisa
menyebabkan vertigo direk, akan tetapi secara umum lebih ringan
dibandingkan lesi perifer. Gejala otonom juga cenderung lebih minim atau
bahkan tidak ada.
2. Vertigo posisi jinak(benign paroksismal positional vertigo)
BPV sejauh ini merupakan penyebab paling umum dari vertigo. Merupakan
hasil dari kristal kalsium karbonat yang mengambang bebas yang secara
tidak sengaja memasuki lengan panjang kanalis semisirkularis posterior.
Normalnya kristal ini melekat pada makula utricular. Dengan adanya
perubahan posisi, kristal bergerak dalam endolymph dan menggantikan
cupula sehingga menyebabkan vertigo.
3. Vestibulopathy perifer akut (neuritis vestibular)
Merupakan jenis pemnyakit epidem dan dapat mempengaruhi beberapa anggota
keluarga yang sama sekaligus. Penyakit ini lebih sering ditemukan pada
musim semi atau awal musim panas. Faktor-faktor resiko ini menunjukkan
bahwa penyakit ini merupakan infeksi virus dan studi patologis menunjukkan atrofi dari satu atau lebih dari batang saraf vestibular, yang paling sesuai dengan proses infeksi atau pascainfeksi.
4. Sindrom Meniere
Berdasarkan Temuan patologis, prinsip dari penyakit ini adalah peningkatan volume endolimfe
yang berhubungan dengan distensi seluruh sistem endolimfatik (hidrops
endolymphatic). Pecahnya membran labirin mungkin dapat menjelaskan
karakteristik mendadak dari episode-episode pada sindrom ini.
5. Vertigo nonvestibuler
Vertigo nonvestibuler seringkali sulit dideskripsikan secara jelas oleh
pasien. Pasien biasanya mengeluhkan rasa pusing, kekosongan di kepala,
dan gelap pada mata. Kondisi oscillopsia dan gejala otonom tidak pernah ditemukan. Lesi pada bagian saraf pusat dapat menyebabkan nistagmus
patologis Vertigo nonvestibuler bisa disebabkan lesi pada bagian
nonvestibuler dari sistem regulator keseimbangan atau bisa juga
disebabkan kesalahan proses informasi di sistem saraf pusat(misal karena lesi cerebelar). Hipotensi ortostatik dan stenosis aorta dapat menjadi penyebab vertigo nonvestibuler.
6. Migrain
Vertigo yang disebabkan karena migrain dikarenakan Vasospasme atau cacat metabolik yang diturunkan.
7. Insufisiensi Vertebrobasilar
Biasanya disebabkan oleh aterosklerosis
pada arteri subklavia, tulang belakang, dan basilar. Vertigo juga umum
dihubungkan dengan infark batang otak lateral atau otak kecil.
8. Tumor sudut cerebellar-pontine
Tumor ini tumbuh lambat, memungkinkan sistem vestibular untuk
mengakomodasi perubahan yang terjadi. Sehingga manifestasi klinis yang
dihasilkan biasanya berupa sensasi samar ketidakseimbangan bukan vertigo
akut.
sumber: http://id.wikipedia.org/wiki/Vertigo
Tidak ada komentar:
Posting Komentar